Ketika dunia hampir punah dimakan zaman
Aku berfikir, apakah seribu tahun mendatang
fosil-fosil manusia sekarang akan dihargai,
layaknya zaman batu, yang mati jutaan tahun lalu
Ketika dunia sudah tak bersahabat dengan makhluknya
Aku penasaran, apakah si miskin akan terus berada dalam alun ketidakpastian
Layaknya hari ini, percis ketika abad memasuki tahap modern
Sampai kapan otak manusia dibumbui garam-garam digital,
sampai kapan perasaan manusia dimasak panci-panci kapitalisme.
Aku berfikir sejenak,
tetapi pikiranku langsung dijawab kehidupan
yang mengatakan bahwa manusia-manusia sekarang hampir edan
merubah susunan baku menjadi tidak baku, yang tidak baku dianggap kewajiban
Aku penasaran,
tetapi penasaranku malah sudah dilukiskan kehidupan
yang dia lukiskan adalah lukisan-lukisan kehewanan
manusia-manusia sekarang sudah jarang yang punya jiwa manusia
Hampir separuh dunia dilukiskan hewan oleh kehidupan
Sex bebas dianggap ibadah, korupsi dianggap rezeki, ketidakadilan dianggap sunnah
Hari ini, matahari dan bulan terus menyaksikan kita
yang terjebak dalam literatur yang salah
Apa benar manusia sekarang sudah bosan dengan kebenaran,
Apa benar manusia sekarang sudah lazim dikatakan hewan,
Lalu siapa yang mereka percayai?
Tuhan hampir disaingi keAgungan-Nya
Tulisan-tulisan kuno dibilang mantra kehidupan,
Tekhnologi modern dibilang karya,
Penyair-penyair dianggapnya dukun.
Dunia penuh dengan blok
dan blok-blok itu akan terus menjadi blok
Kalau kita masih percaya akan perkataan orang-orang goblok
yang mengimani ketidakadilan
dan menyingkirkan kebenaran
Kutuaikan lantunan kebosanan lewat sajak kebisuan
Tak mengharap, kau pun kan diam dengan sejuta penasaran
Nasr City, 8 Januari 2010.
0 comments:
Posting Komentar
.:( Komentar dari Pembaca Saya Tunggu ):.